Sabtu, 27 Agustus 2016

Media Tafakur "Opening"



Tafakur, apa itu ? Tafakur merupakan perenungan sejenak atau menghayati sesuatu hal sekecil apapun mengenai nikmat yang diberikan sang pencipta. Biasanya tafakur dilakukan setiap saat oleh orang yang benar benar ingin berada di sisi-Nya dan mengerti apa tujuan sebenarnya hidup. Lalu apa tujuan kita hidup? kaya raya, menjadi guru luar negri, menduduki jabatan tertinggi atau hal yang dicita citakan? 
Dalam pandangan yang lebih dalam lagi, tujuan hidup kita adalah kembali kepada-Nya, dimana kita terlahir suci dan kembali dengan keadaan suci pula. Sandiwara dunia ini hanya permainan yang dimana kita harus memilih jalan ini atau yang itu. Setiap manusia pasti mempunyai karakter masing masing, begitupula dengan pengendalian gejolaknya. Gejolak sangat beragam, iri, marah, nafsu, sedih dan sebagainya. Tiap gejolak itu mempunyai karakter tersendiri dan sudah tertanam pada semua indra manusia. Agar bisa dikendalikan, semua ummat harus selalu mengingat sang pencipta dan selalu bekhusnudzon kepada-Nya, agar tau bahwa hidup ini hanyalah panggung sandiwara dan kita hanya mengikuti apa yang ada.

Story Tafakur *TEH*
Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyak permasalahan dalam kehidupannya.
Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya. Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya.
Sang ibu lalu memasak air.Sampai airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan WORTEL, di gelas kedua, ia masukkan TELUR, dan di gelas ketiga, ia masukkan TEH.
Setelah menunggu beberapa, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya:
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
• dan TEH menghasilkan aroma yang HARUM.
Lalu sang ibu menjelaskan:
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti TEH.
Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu,
sementara TEH malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.
”Setiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Allah seolah-olah tidak kunjung datang?
Ada 3 reaksi orang saat masalah datang:
• Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.
• Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya...
• Ada juga yang justru semakin harum (seperti teh), menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA.
Ada kalanya Allah sengaja menunda pertolonganNYA.
Apa tujuannya?
Agar kita belajar percaya dan setia!
Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Allah selesaikan..

Sudah bersyukur kah hari ini ? :)

Selasa, 09 Agustus 2016

Peringkat Browser Tercepat vers my Opinion

NB : Review hanya untuk menjelaskan kecepatan dalam menjelajah ketika sedang dijalankan oleh penulis sendiri.

Ohayouuu ,,,.... kali ini mau bahas mengenai dunia intenet, khususnya alat untuk membantu menjelajahnya. Yap, browser namanya, dulu ketika diluncurkan browser memang sangat membantu dalam hal menjelajahi dunia khususnya dunia internet. Dengan menjelajahi internet, semua orang akan mengetahui banyak hal dimulai dari informasi sekecil apapun itu sampai informasi yang sangat penting sekalipun. Perkembangannya pun sangat pesat dimana setiap vendor atau perusahaan yang membuat browser saling bersaing demi memuaskan hasrat semua orang dalam menjelajahi internet.

Ini info lebih jelasnya :
Penjelajah web atau Peramban web (Inggris: web browser) adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi di Internet. Sebuah sumber informasi diidentifikasi dengan pengidentifikasi sumber seragam yang dapat berupa halaman web, gambar, video, atau jenis konten lainnya.[1]
Meskipun penjelajah web terutama ditujukan untuk mengakses Internet, sebuah penjelajah juga dapat digunakan untuk mengakses informasi yang disediakan oleh server webdalam jaringan pribadi atau berkas pada sistem berkas. Beberapa penjelajah web yang populer adalah Google ChromeFirefoxInternet ExplorerOpera, dan Safari
(source :https://id.wikipedia.org/wiki/Penjelajah_web)
Banyak variannya yah :D, tapi saya mau bahasnya sedikit dari browser diatas dan ada tambahan lainnya. cekidot
1. UC Browser 
Mengapa saya dituliskan nomer paling atas, karena menurutku peramban ini sangat simple dan efisien dimana tampilannya yang fresh sedap dipandang. Tema maupun walpaper browser juga disediakan, jadi tak akan bosan dengan gambar itu itu mulu. Lalu terkait dengan Download dan fast browsing, UC memiliki kecepatan sendiri dibandingkan dengan peramban lainnya, dengan fitur Speed Mode browsing makin cepat tanpa menunggu waktu lama, kelebihan lainnya ? nikmati sendiri ya, saya juga udah nyaman ko pake peramban ini :)

2. Opera
Kemudian peramban Opera. Kalian pasti sering menggunakan peramban ini di ponsel kalian, dimana kecepatan dan data dikelurkan lebih hemat .. iya kan ? :D. Saya memang setuju dengan hal tersebut, karena memang dulu ketika ponsel masihjadul, opera merupakan peramban yang sering di download oleh ribuan orang dengan alasan cepat untuk menjelajah. Seberapa keren Opera ? silahkan coba sendiri :)


3.Google Chroome
Permaban ini dulu saya suka, karena ketika dibuka, kecepatan dalam merespon sangat cepat, akan tetapi dalam urusan download peramban ini masih dibawah UC dan Opera (my opinion). Seperti namanya, peramban ini merupakan besutan dari Google, dimana setiap produk yang dikeluarkannya pasti akan ada peramban ini contohnya Smartphone saat ini. Silahkan dicoba perbedaannya :)



4. Mozilla Firefox
yang terakhir adalah peramban Mozilla. Peramban ini merupakan browser yang cukup keren menurutku dimana tampilan yang elegant dari sisi menu bar sampai bawah (just opinion). Memang sih dalam urusan user, Mozilla juga banyak peminatnya dimulai dari berbagai kalangan, apalagi pebisnis (saya pernah lihat). 




sekian dulu mengenai artikel browsernya, dari ke 4 browser diatas, kalian suka yang mana? lalu kenapa?
*sudah tersedia di smartphone semua :)
see yaa 

Jumat, 05 Agustus 2016

Mengenal dunia jurnis "Feature"

      
Feature




          Pengertian Feature
Penulisan feature “mutlak” dilakukan oleh redaksi sebuah media massa cetak,terutama mingguan, dwimingguan, dan bulanan. Bersaing dengan media elekronik, media cetak tentu tak akan mampu “mengalahkannya” dalam hal aktualitas dan kecepatan penyampaian informasi kepada khayalak.
Feature mengandung informasi yang “lebih” ketimbang berita biasa (news), antar lain hal-hal yang mungkin diabaikan oleh news tadi dan relatif tidak akan pernah “basi” (tidak actual lagi) seperti berita biasa.
Feature merupakan sebuah “karangan khas” yang menuturkan fakta, peristiwa, dan proses disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya. Sebuah feature umumnya mengedepankan unsure why dan how sebuah peristiwa.
Mengenai batasan pengertian (definisi) feature, beluma ada kesepakatan diantara para ahli jurnalistik. Masing-masing ahli memberikan rumusannya sendiri tentang kata feature.  Jadi, sebagaimana pengertian berita, tidak ada rumusan tunggal tentang pengertian feature.
Yang jelas feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak harus mengikuti rumus klasik 5W+1H dan ia bisa dibedakan dengan news, artikel (opini), kolom, dan anilis berita. “Kita punya kisah atas fakta-fakta telanjang,” kata William L. Rivers, “ dan itu kita sebutkan ‘artikel’ atau ‘opinion pieces’. Sisanya yang terdapat dalam lembaran surat kabar, itulah yang disebutkan karangan khas (feature).

·         Mengandung segi human interest
Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi –menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch –menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita lunak atau ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras) yang isinya mengacu kepada dan pemahamannyalebih menggunakan pemikiran.


·         Mengandung unsur sastra
Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsure sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen (cerita pendek) atau novel –bacaan ringan dan menyenangkan—namun tetap informative dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada dasarnya atau prinsipnya adalah seorang yang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertaintment) sebuah surat kabar.
Seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam melihat, memandang, dan menghayati suatu peristiwa. Ia harus mampu pula menonjolkan suatu hal yang meskipun sudah umum, namun belum terungkap seutuhnya.

2.      Jenis-Jenis Feature
Adapun jenis-jenis feature diantaranya :
·         Feature Berita yang lebih banyak mengandung unsure berita, berhubungan dengan peristiwa aktual yang menarik perhatian khayalak. Biasanya merupakan pengembangan dari straight-news.
·         Feature Artikel yang lebih cenderung segi sastra. Biasanya dikembangkan dari sebuah berita yang tidak aktual lagi atau berkurang aktualitasnya. Misalnya, tulisan mengenai suatu keadaan atau kejadian, seseorang, suatu hal, suatu pemikiran, tentang ilmu pengetahuan, dan lain-lain yang dikemukakan sebagai laporan (informasi) yang dikemas secara ringan dan menghibur.

Berdasarkan tipenya, maka feature dapat dibedakan menjadi :

·         Feature Human Interest (langsung sentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya). Misalnya cerita tentang penjaga mayat dirumah sakit, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.
·         Feature Pribadi-Pribadi Menarik atau Feature Biografi. Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai tinggi.
·         Feature Perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisannya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang –point of view--orang pertama)
·          Feature Petunjuk Praktis (Tips), Practical Guidance Feature, atau mengajarkan keahlian –how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan sebagainya.

3.      Struktur Tulisan
Struktur tulisan feature umumnyadisusun seperti kerucut terbalik, yang terdiri dari:
·         Judul (head)
·         Teras (lead)
·         Bridge atau jembatan antara 2 diatas tadi.
·         Tubuh tulisan (body)
·         Penutup (ending) yang bisanya mengacu kepada lead, menimbulkan kenangan atau kengerian, menyimpulkan yang telah diceritakan, atau mengajukan pertanyaan tanpa jawaban.

Lead, intro atau teras sebuah feature antara lain :
·         Teras yang bercerita. Biasanya digunakan oleh para pengarang fiksi dalam cerpen atau novel.
CONTOH :
Satpam PT anubai malam itu bertugas seperti biasanya. Setelah mengontrol pintu utama dan belakang gedung, ia duduk di posnya sambil waspada akan segal kemungkinan. Cuaca malam itu memang dingin, hujan rintik-rintik yang terjadi sejak sore, kian mendinginkan suasana. Ia pun terserang dan tak kuasa menahan kantuk. Tidur. Tak lama kemudian ia terbangun dan mendapati kedua tangannya terikat.
·         Teras Pertanyaan, dimaksudkan untuk menyentuh rasa ingin tahu (curiosity) pembaca.
CONTOH :
Siapa penguasa Indonesia sebenarnya? TNI, Presiden, anggota dewan, atau IMF? Sulit menjawabnya. Namun, kita bisa mengetahui siapa yang paling berkuasa di negeri ini, dengan membandingkan besar-kecilnya kewenangan mereka secara konstitusional dan kenyataan dilapangan.
·         Teras Kutipan, yaitu kutipan pepatah, ayat Al-Quran, ucapan, atau pendapat orang terkenal yang berkaitan dengan tema feature.
CONTOH :
Siapa menguasai informasi, dialah penguasa masa depan.
Siapa buta politik, akan menjadi permainan poitik.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri.”
Right or wrong is my country”.
·         Teras Ringkasan, yaitu teras yang menyimpulkan isi tulisan (inti cerita).
CONTOH :
Berawal dari coba-coba, Akhmad akhirnya menjadi pengusaha sukses dengan ratusan karyawan.
·         Tiruan Bunyi
CONTOH :
“Dor!” suara itu memecah keheningan malam suatu desa yang dulunya tentram. Agung (19) pemuda yang sedang terlelap bergegas bangun ketika mendengar suaru tembakan tadi.
·         Teras Sapaan, yakni menyapa pembaca.
CONTOH :
Anda termasuk orang susah tidur?
Penakah anda brpikir tentang anda anda sendiri?
·         Teras Deskriptif, menciptakan gambaran tentang suatu tokoh atau tempat kejadian.
CONTOH :
Penampilannya sama sekali tidak mengesankan bahwa ia seorang professor. Bercelana blue jeans dan berkaos oblong, tanpa kaca mata dan bertubuh atletis, ia berbaur dengan mahasiswanya. Bagi yang belum mengenalnya, sulit membedakan mana mahsiswa dan mana profeor pembimbing mereka.

Adapun jenis-jenis penutup sebuah feature, di antaranya :
·         Penutup menyimpulkan, yaitu meringkas apa-apa yang telah diuraikan dan mengarahkan ke lead.

·         Penutup klimaks, biasanya dipakai dalam feature yang ditulis secara kronologis, yaitu mengemukakan akhir cerita, seperti halnya cerita merangkai bunga menjadi rangkaian bunga yang indah dan bernilai tinggi. Misalnya, tentang kisah tentang awal meletusnya sebuah kerusuhan, di bagian akhir ditulis demikian : “maka, keesokan harinya, rapat umum pun digelar. Segera setelah rapat umum itu bubar, massa menjadi beringas dan tak terkendali”


Mohon maaf apabila dalam penyusunan teks pada posting belum bisa rapi, itu karena saya masih harus belajar menengenai dunia blog, jadi maklum saja ya. 
Source : sama seperti postingan kemarin...



see yaaa

Kamis, 04 Agustus 2016

Dunia Pena : Jurnalis "Berita"

Assalamualaikum guys, kali ini ana share mengenai "BERITA". Tujuan penulisan hanya untuk berbagi barangkali ada yang butuh materi tentang ini. nuhun


1.      Pengertian Berita

Berita (News) erupakan sajian utama sebuah media massa  samping views (opini). Mrencari bahan berita lalu menyusunnya merpakan tugas pokok wartawan dan bagian redaksi sebh penerbitan pers (media massa).
Tidak ada rumusan tungal meenai pengertian berita, “News is difficult to define, because it ivolves many variable factor,” kata Earl English dan Clararence Hach. Berita sulit didefinisikan, sebab ia mencakup banyak faktor variable. “Berita lebih mudah dikenali daripada diberi batasannya,” timpal Irving Resenthall dan Marton Yarmen.
Namun demikian, banyak pakar komunikasi mencoba merumuskan definisi (batasan pengertian) berita, dengan penekanan yang berbeda terhadap unsur yang dikandung sebuah berita. Nothclife misalnya, menekankan pengertian berita pada unsure “keanehan” atau ketidaklaziman, sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu (curiosity). Ia mengatakan, “Jika seekor anjing menggigit orang, itu bukanlah berita. Tetapi jika orang menggigit anjing, itulah berita” (if dog bites a man, its not news, but f a man bites a dog is news)
Kita boleh sepakat dan tidak sepakat atas pandangan tadi. Karena, jika yang digigit anjing itu orang terkenal, misalnya artis popular ataupun pejabat Negara, ia tetap merupakan berita menarik. Positifnya, kita menerima penekanannya bahwa berita yang baik dan layak dicatat, sekaligus layak muat di media massa antara lain mengandung unsur “keanehan” itu. Sehingga, berita yang kita buat dibaca orang.
Pakar lain seperti Dean M. Lyle Spencer, Willaard C. Bleyer, William S. Maulsby, dan Eric C. Hepwood, seperti dikutip Dja’far H. Assegaff (1998:5), sama-sama menekankan unsur “menarik perhatian” dalam definisi berita yang mereka buat. “Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca” kata mereka.
Michael V. Charnley mengemukakan pengertian berita yang lebih lengkap dan –untuk keperluan praktis— layak kita jadikan acuan. Ia mengatakan :
“Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang factual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka”.
Dari pengertian tersebut, kita melihat terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah berita, sekaligus menjadi “karakteristik utama” sebuah berita dapat dipublikasikan di media massa (layak muat). Keempat ini pula yang dikenal dengan nilai-nilai jurnalistik.
a.       Cepat, yakni actual atau ketepatan waktu.
b.      Nyata, yakni informasi tentang sebuah fakta (fact), buka fiksi atau karangan.
c.       Penting, yakni menyakngkut kepetingan orang banyak.
d.      Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.

Secara ringkas dan praktis dapat disimpulkan, berita adalah laporan peristiwa yang memenuhi keempat unsure tesebu –karena tidak semua peristiwa layak dilaporkan. Dengan demikian, seorang reporter hendaknya mampu membedakan mana yang peristiwa yang mempunyai nilai berita da mana yang biasa-biasa saja.
2.      2Teknik Reportase: Mencari Bahan Berita

Mencari berita (news hunting, news getting, atau news gathering) –disebut pula meliput bahan berita—adalah salah satu tahap proses penyusunan naskah berita (news processing), selain proses perencanaan berita, proses penulisan naskah (news writing), dan proses penyuntingan naskah (news editing).
Tepatnya, meliput berita dilakukan setelah melewati proses perencanaan dalam rapat proyeksi redaksi. Misalnya, dalam rapat redaksi itu diputuskan untuk membuat profil seorang artis. Maka segera stelah itu dilakukan wawancara dengan artis tersebut. Wawancara itulah yang dinamakan news hunting.
Ada tiga teknik peliputan berita, yakni reportase, wawancara, riset kepustakaan (studi literature).
a.      Reportase
Reportase adalah kegiatan jurnalistik berupa meliput ke TKP (tempat kejadian perkara). Wartawan mendatangi langsung tempat kejadian/peristiwa, lalu mengumpulkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut. Fakta dan data yang dikumpulkan harus memenuhi unsur-unsur berita 5W+1H.
Peristiwa yang diliput harus bernilai jurnalistik atau bernilai berita (new values) yakni actual, factual, penting dan menarik. Peristiwanya sendiri secara garis besar terbagi dua:
(1)   Peristiwa yang diduga terjadi atau direncanakan terjadi, misalnya peristiwa perayaan hari ulang tahun, peresmian gedung, deklarasi partai, seminar, dll.
(2)   Peristiwa yang tidak terduga kejadiaanya, misalnya kebakaran, banjir, pembunuhan, kecelakaan, dll.
Dari segi substansi atau jenis peristiwa, reportase bisa dilakukan dengan dua cara, yakni beat system dan  follow up system.
Beat System adalah system pencarian dan pembuatan bahan berita yang mengacu pada beat (bidang liputan), yakni meliputi peristiwa dengan mendatangi secara teratur instansi pemerintah atau swasta, atau tempat-tempat yang di mungkinkan muculnya peristiwa, informasi, atau hal-hal yang bisa menjadi bahan berita.
Sedangkan Follow up System adalalh teknik meliput bahan berita dengan cara menindaklanjuti (follow up) berita yang sudah muncul.
  
Dalam meliput peristiwa, penting diperhatikan hal-hal berikut:
·         Kode Etik Jurnalistik atau Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)
·         Fairness Doctrine (Doktrin kejujuran) yang mengajarkan, medapatkan berita yang benar lebih penting daripada menjadi wartwawan pertama yang menyiarkan/menuliskannya.
·         Cover Both Side atau News Balance, yakni perlakuan adil terhadap semua pihak yang menjadi objek berita, dengan meliput semua atau kedua belah pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa.
·         Cek dan Ricek, yakni meneliti kebenaran sebuah fakta/data beberapa kali sebelum menuliskannya.
b.      Wawancara
Semua jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara (interview) dengan sumber berita atau narasumber (interviewee). Wawancara bertujuan menggali informasi, komentar, opini, fakta , atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber,
c.       Riset Kepustakaan
Riset kepustakaan (studi literature) adalah teknik peliputan atau pengumpulan data dengan mencari klipping koran, makalah-makalah atau artikel koran, menyimak brosur-brosur, membaca buku, atau menggunakan fasilitas search engine di internet.

3.      3. Unsur-Unsur Berita

Dalam menulis berita, seoang wartawan mengacu kepada nilai-nilai berita untuk kemudian dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai “rumus umum” penulisan berita, agar tercipta sebuah berita yang lengkap.

Unsur-unsur itu dikenal dengan 5W+1H, kependekan dari:
ü  What : apa yang terjadi
ü  Where : dimana hal itu terjadi
ü  When : kapan peristiwa itu terjadi
ü  Who : siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut
ü  Why : kenapa hal itu terjadi
ü  How : bagaimana itu terjadi

“Rumusan Indonesia” 5W+1H adalah 3A-3M, kependekan dari Apa, si-Apa, meng-Apa, bila-Mana, di Mana, dan bagai-Mana. Sebuah berita hendaknya memenuhi keenam unsur tersebut.

4.      4. Jenis dan Struktur Berita

Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik antara lain :
·         Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar atau yang menjadi berita utama (headline) merupakan berita jenis ini.
·         Depth News : berita mendalam, dikembangkan dengan pengalaman hal-hal yang ada dibawah suatu permukaan.
·         Investigation News : berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.
·         Interpretative News : berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.
·         Opinion News : berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai sauatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.
Struktur berita, khususnya berita langsung (straight news), pada umumnya mengacu pada struktur piramida terbalik (inverted pyramid), yaitu memulai penulisan berita dengan mengemukakan fakta/data yang dianggap paling penting, kemudian diikuti bagian-bagian yang dianggap agak penting, kurang penting, dan seterusnya.
Bagian paling penting ini dituangkan dalam lead –bagian kepala atau alinea pertama berita. “Sudah menjadi hukum jurnalistik,” kata Al Hester, “bagi sebagian besar berita yang akan ditulis dengan menampilkan lebih dulu fakta-fakta yang paling penting.”
Susunan berita bentuk piramida terbalik ini menguntungkan pembaca dalam hal efisiensi waktu karena langsung mengetahui berita paling penting. Karenanya, dalam bentuk ini bisa lebih menarik perhatian pembaca. Selain itu, bentuk ini pun memudahkan kerja redaktur/editor/penyumting untuk melakukan pemotongan naskah (cutting) jika kolom/ruang yang tersedia terbatas atau tidak cukup untuk memuat seluruh bagian berita.
Struktur berita selengkapnya adalah sebagai berikut :
a.       Judul (head)
b.      Dateline, yakni tempat atau waktu berita itu diperoleh dan disusun. Contoh : Jakarta, Kompas; Jakarta: Republika, Senin, “PR”,-
c.       Teras berita (lead)
d.      Isi berita (body)

5.      5. Teras Berita

Teras berita, disebut pula dengan lead, adalah bagian berita yang terletak di alinea atau paragraph pertama. Teras berita merupakan bagian dari komposisi atau susunan berita, yakni setelah judul berita (head) dan sebelum badan berita (news body).

Teras berita umumnya disusun dalam bentuk :
·         Summary Lead atau Conclution Lead (teras berita yang menyimpulkan dan dipadatkan).
·         Statement Lead (teras berita berupa pernyataan)
·         Quotation Lead (teras berita kutipan)
·         Contrast Lead (teras berita kontras)
·         Exclamtion Lead (teras berita yang menjerit)
Mengenai penulisan teras berita ini, ada 10 pedoman yang dikeluarkan PWI pusat, sebagai berikut:
1.)    Teras berita yang menenmpati alinea pertama harus mencerminkan pokok terpenting berita.
2.)    Teras berita jangan mengandung lebih dari 30-45 kata.
3.)    Teras berita harus ditulis sebaik-baiknya, sehingga mudah ditangkap dan cepat dipahami, kalimatnya singkat, sedrhana, susunan bahasanya memenuhi prinsip ekonomi bahasa, menjauhkan kata mubazir, satu gagasan dalam satu kalimat, dibolehkan memuat lebih dari satu unsure 5W+1H.
4.)    Hal yang tidak begitu mendesak, berfungsi sebagai pelengkap, hendaknya dimuat dalam badan berita (body).
5.)    Teras berita lebih baik mengutamakan unsur “apa”
6.)    Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur “siapa”. Tetapi, bila unsure siapa itu kurang menonjol, sebaiknya dimuat pada badan berita.
7.)    Teras berita jarang menonjolkan unsur “kapan”, kecuali bila unsur itu punya makna khusus dalam berita itu.
8.)    Bila harus memilih dari dua unsur, yakni unsur tempat dan waktu, maka pilihlah unsur tempat dulu, baru waktu.
9.)    Unsur lainnya, yakni bilamana dan mengapa, diuraikan dalam badan berita, tidak dalam teras berita.

10.)            Teras berita dapat dengan kutipan pernyataan seseorang (quitation lead), asalkan kutipan itu tidak berupa kalimat panjang. Pada alinea berikutnya, tulis nama orang itu, tempat, serta waktu dia membuat pernyataan itu.

Source : Jurnalis Pemula untuk Pemula edisi Revisi Karya Asep Syamsul M. Romli, S.IP.